Rabu, 25 Januari 2012

Wow, Kantor Walkot Pekanbaru Dikepung Truk Sampah


(ME)Pekanbaru - Kantor Walkot Pekanbaru, Kamis (15/12), dikepung truk sampah. Sebanyak 15 truk pengangkut sampah berhenti di depan gedung karena TPA Muara Fajar diblokir puluhan warga.
Tak seperti biasanya, pelataran gedung Walkot Pekambaru dijejali truk-truk ukuran besar bermuatan sampah. Selain merusak pemandangan, aroma busuk sampah, sangat mengganggu penghuni gedung.

Selain ke Kantor Walikota, truk-truk bermuatan sampah juga diparkir halaman Kantor Camat Tampan, Marpoyan Damai dan sebagian lagi masih berada di dekat TPA Muara Fajar.

"Kami dilarang untuk membuang sampah di Muara Fajar oleh warga sekitar, sehingga kami terpaksa datang ke Kantor Walikota untuk meminta solusi," kata salah seorang sopir truk sampah Kecamatan Limapuluh, Syamsul kepada wartawan, Kamis (15/12) di Kantor Walikota.
Masyarakat di Muara Fajar yang berada di sekitar areal TPA, kata Syamsul, melakukan protes, karena sampah-sampah yang dibawa truk berserakan di pinggir jalan, sehingga warga melarang truk sampah untuk membuang sampah lagi di areal TPA tersebut. Padahal TPA baru saja mendapatkan kunjungan dari Penjabat Walikota Pekanbaru, Syamsurizal baru-baru ini.
"Sampah-sampah yang berserakan di tepi jalan di sekitar lokasi TPA Muara Fajar, karena ketika truk antre untuk masuk ke TPA, pemulung sudah naik ke atas mobil untuk mencari barang-barang yang dapat dijual kembali oleh mereka. Akibat ulah pemulung tersebut, sampah berjatuhan di jalan, sehingga warga sekitar pun marah dan melarang truk sampah untuk membuang sampah di TPA Muara Fajar," beber Syamsul.
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekanbaru, Erward Husnan yang menerima kedatangan para sopir truk sampah ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, para sopir truk sampah datang ke Kantor Walikota Pekanbaru untuk meminta solusi, karena mereka tidak dapat membuang sampah di TPA Muara Fajar.
"Mereka tak boleh buang di TPA, karena sampah berserakan di jalan. Kalau mereka buang sampah, mobilnya diancam akan dibakar oleh warga," kata Erward.
Sementara itu pegawai Pemko Pekanbaru, Darusman kepada wartawan menyampaikan, sampah menumpuk di TPA Muara Fajar, karena alat berat yang bekerja di TPA Muara Fajar tidak cukup.
"Seharusnya empat atau lima buldozer atau beko yang disiapkan, sedangkan yang terjadi saat ini buldozer yang ada hanya satu dan beko hanya dua," kata Darusman.
Di tempat berbeda, Camat Tampan Ramli merasa kebingungan ke mana sampah akan dibuang karena truk kembali dari TPA dengan penuh muatan sampah.
"Kami juga merasa kebingungan ke mana sampah ini harus dibuang, karena baunya juga mengganggu pihaknya dan warga di sekitar Kantor Camat," katanya.
Camat Marpoyan Damai, Damsal, juga mengatakan tiga mobil sampah juga didiamkan di kecamatan. Jika tidak ada penyelesaian, pihaknya berencana akan membuangnya ke Kulim. [ipe]



EmoticonEmoticon