Selasa, 18 April 2017

Membagi Cinta

taken by KangMizan
Membagi Cinta
(Part ke II Gadis pojok kanan)
Oleh: Hanafi

Kudengar alunan lagu bersenandung rindu, melodi cinta yang menggebu di dalam hati yang terpaku, itu lirik lagu dari Imam S arifin Senandung Rembulan yang menggambarkan hati ini. bayangkan saja coba, Lelaki mana yang tak bahagia ketika memiliki perempuan yang anggun dan bersahaja. Dan kurasa sangat munafik ketika menyebutnya i
tu biasa biasa saja. Memang sejak kubertemu dengan Gadis itu dihari pertamakuu kuliah, aku sudah menjatuhkan hatiku padanya. Bagiku mencintainya adalah suatu anugrah yang diberikan Tuhan padaku.

Hanafi
Sejak itu pula, cinta kami berdua semakin tumbuh dan besar, hampir setap waktu aku selalu bersamanya, di pustaka, warung internet (ngerjakan tugas kuliah), bahkan setiap berangkat dan pulang kuliah aku selalu memboncengnya dengan motor metic kesayanganku, walaupun sebenarnya itu bukan asli motorku. Melainkan pinjam dari dari kakak untuk berangkat  kuliah. Hari demi hari berlalu, bulanpun berganti aku dan gadis itu saling mencintai tanpa sarat.
Namun, waktu tidak bisa kuberhentikan begitu saja, karena waktu akan terus berjalan sesuai dengan ketentuanNya. Aku dan Gadis itu menjaga kemurnian cinta tanpa menodai kebesaran sang pemberi cinta. Berjalannya waktu membuatku semakin sibuk, aku sudah mulai jarang SMS dengannya. Cintaku pun harus kubagi dua satu mencintainya yang kedua mencintai dan berjuang bersma organisasiku, iya, tentu saja harus kuakui, diorganisasi aku harus memperjuangkan kepentingan. Berdiri disipang jalan , berteriak lantang merobohhkan tembok tirani yang menjadi penghalang keadilan dan kesejahteraan masyarakat
Tanpa sengaja aku dan beberapa teman organisasiku sedang berjalan menuju kampus. Tiba-tiba Gadis itu memanggilku, Al,.. Sibuk nggak hari ini? tanyanya padaku. Emmm enggak kenapa Nin.. ? Tanya balik padanya. Kenapa kiamu jarang SMS ke aku? Bahkan waktumu sudah tidak ada lagi untuk ku ucapnya padaku. Tidak Nina aku hanya ada beberapa tanggungjawab untuk masyarakat, kita kan mahasiswa peran kita sebagai Agent of Change membantu masyarakat yang membutuhkannya. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak sekarang kapan lagi.. jawabku sedikit member penjelasan padanya. Iya aku ngeerti kok, semoga engkau selalu sehat dan istiqamah dalam berjuangan ya… ucapnya seaya pergi meninggalkanku.
Sulit memang untuk member penjelasan pada nya tentang keberadaanku saat ini, melihat tatapan matanya terahir kali bertemu denganya aku sadar bahwa aku telah membuat luka dihatinya. Namun aku juga beban moral terhadap organisasiku yang selama ini meberiku banyak hal tentang kehidupan ini. sebenarnya aku tidak ada maksud untuk meniggalkannya apalagi tidak bertanggung jawab atas kita aku dan dia.

Keaktifanku di organisasi membuat banyak hal mulai membac, diskusi, dan aksi. Kebersamaanku juga pada organisasi membuatku faham tentang permasalahan bangsa ini. diam-diam tertanam sendiri cinta ini pada organisasiku. Meskipun begitu aku tetap tidak bisa melupakan gadis pertama dihatiku, walau tidak saling komunikasi dan sapa hingga pada ahirnya diapunmenghilang dari kehiodupanku tanpa memberiku kabar. Hingga kini cinta ini masih tersisa untuknya, walau aku tidak tahu lagi keberadaannya saat ini.**.


EmoticonEmoticon