Rabu, 18 Januari 2012

Konseling Sebagai Proses Psikoogi

A.     Konseling  Sebagai  Proses Psikoogi
Dalam segi psiklogi konselor akan dapat mngambil tindakan yang bijaksana, pembimbing juga cukup dewasa dalam psikologinya, yaitu kemantapan dalam segi psikologi terutama emosi.


B.      Persamaan Dan Perbedaan Antara Konseling Dan Psikologi
1.      Persamaan pada tujuan yaitu ekplorasi diri, pemahamn diri dan perubahan tingkah laku.
2.      Perbedaan:
yang menjalankan proses konseling tidak tergolong penderita jiwa.

Konseling saat ini dan yang  akan dating.

Klien adalah klien bukan pasien.

C.      Unsure-Unsur Yang Terlibat Dalam Serta Teori Konseling  Diangap Penting Dalam Membantu Siswa Menjadi Seorang Pribadi Yang Dewasa Dan Matang.
1.      Teori trit and factor
2.      Teori behavioristik
3.      RET
4.      Eklektik

D.     Proses dan riset dalam konseling
1.      Fase awa
2.      Fase ahir

Prosesnya
a.      Konselor wajib menghormati klien
b.      Tidak ada paksaan dari klien





A.     Mengenal Konflik-Knflik Internal
1.      penilaian negative terhadap diri sendiri
perasaan terhadap diri sendiri bak secara sadar ata pun tdak, maka akn mudah terkena ancaman dalam interaksinya dengan lingkungan. Disaat itulah terjadi konfik pada dirinya.
2.      Keharusan psikologis
Pikiran dan perasaan secara mutlak “mengharuskan” seseorang berbuat untk menunjang hidupnya,
3.      Konflik kebutuhan
Manusia yidak memiliki satu kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan itu memilki kekuatan yang sama untuk dipuaskan dan sering bertentangan satu sama lainnya.
Example:
a.      Kebebasan dan ketergantungan
b.      Prestasi dan santai
c.       Dll

B.      Menghadapi Realita
1.      Menghindar
2.      Generalisasi berlebihan
3.      Menyalahkan

C.      Mengembangkan Tilikan
1.      Kesan palsu
2.      Fitter (saringan) psikologi
3.      Kebingungan

D.     Memulai Sesuatu Hubungan Baru
Beberapa kualitas hubungan konseling
1.      Ketulusan knselor
2.      Pemahaman yang diberikan konselor
3.      Ketuusan orang
4.      Resiko yang timbul dari hubungan
5.      Respon-respon lain
E.      Meningkatkan Kebebasan Psikologi
1.      Mengakui ketidak sempurnaan diri sendiri
2.      Mempertanggungjawabkan prilaku
3.      Mengecewakan orang laen
4.      Menyatakan perasaan
F.       Memperbaiki konsepsi-konsepsi yang keliru
1.      Bahwa adanya masakalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan
2.      Orang akan tahu persis apa yang dilakuan
Diatas tersebut dalah konsepsi-onsepsi yang keliru.
A.     Pentingnya kepribadian konselor
Keyakian bahwa kepribadian konselor adalah sangat berpegaruh daam hbunhgan konseling. Oleh karea itu konslor harusmemiliki kepribadin yang baik.
B.      Kualitas konselor
1.      Pengetahuan mengenai diri sendiri
2.      Kmpetensi (keampua)
3.      Kesehatan psikologisyang baik
4.      Dapat dipercaya
5.      Kejujuran
6.      Kekuatan/daya
7.      Kehangatan
8.      Pendengar yang aktif
9.      Kesabaran
10.  Kepekaan
11.  Kebebasan
12.  Kesadaran utuh/holistic
C.      Hal-hal yang harus diperhatikan oleh koselor pemula.
Kesehatan psilkologis, merugikan klien, tanggung jawab, kepedulian dan penerimaan, kurang pegalaman, kegagalan, kesulitan tersembnyi.
D.     Kearifan
Kearifan bukan berarti kcerdasan, merupakn aspek yang paling vital dari kecerdasan.

A.     Karaktistik klien
Sikap kien yang dating kepda konselor bereda-beda karaktrnya. Dari itu komselor harus momperhatian karakter setiap klien.
B.      Konsep daya psikologi
Kekuatan yang dierlukan untuk mnghadapi berbagai tantanga hidup.
C.      Pemenuhan kebutuhan
Kebutuhan individu akan mnentukan indivudu memandang dri nya sendiri.
D.     Kompetensi intra pribadi
1.      Pengetahuan diri
2.      Pengarahan diri
3.      Harga diri
E.      Kompetesi antar pribadi
1.      Kepekaan erhadap diri dan orang lain
2.      Ketegasan diri
3.      Menjadi nyaman terhadap dri sendiri
4.      Menjadi diri yag bebas
5.      Perindungan diri dalam situasi antar pribadi

A.     Pengertian kognitif
Prosses kognitif adaah peubahan dalam pikiran.

B.      Asumsi yag salah
Perkembangan
1.      Melalui penlaman
2.      Kejadian solah-olah mengalami sendiri
3.      Pengajaran langsung
4.      Logika simbolik
5.      Miskrontuksi sebab akibat
Karakteristik
1.      Demensi waktu
2.      Pola-pola asumsi yang salah
3.      Hal-hal yan mendasari kekurangan
4.      Asumsi yang berbahaya dan tidak berbahaya
Penolakan terhadap perubahan
Pemeliharaan
C.      Pertimbangan konselor dalam menghadapi klien yang memiliki asumsi yang keliru
1.      Kesabaran
2.      Reaksi yan tidak membantu
3.      Aumsi yang tidak disadari
4.      Emosi
5.      Vadilitas
6.      Menyembunyikan asumsi
7.      Kenyataan

A.     Pengertian emosi
Emosi artinya bergerak keluar, bahasa latin . masudnya setiap emosi adalh menggerakkan individu uuntuk menuju rasa aman dan pemenuhan kebutuhan.

B.      Proses Emosi
1.      Orang dapat menekan emosi sehinnga tidak ada gerakan dan arah tindakanya.
2.      Orang Yang tidak memilki kemampuan yang memadai untuk mengendalkan gerakan dan tindakan.
3.      Orang yang digerakan emosi dan yidak memiliki arah.
4.      Orang yang digerakan emosi tetapi tidakdenngan  arah yang salah.

C.      Sakit Hati
Tiga cara yang menyebabkan orang merasa sakit hati.
1.      Dalam interaksi kehidupan nya sehari-hari
2.      Oleh sesuatu yang naïf.
3.      Keeinginan individu untuk merasa sakit hati.

D.     Takut
Takut adalah perasaan individu untuk sesuatu dan sejauh mungkin untuk menghindari hal tesebut.
1.      Takut terhadap kedeatan
2.      Takut terjadap penolakan
3.      Takut terhadap keagalan
4.      Takut terhadap kebahagiaa
5.      Marah,
Marah terjadi saat adanya halangan untuk mencapai kepuasan
6.      Rasa bersalah
Perasaan tidak nyaman:
a.      Orang yang memiliki harapan positif yang tidak realistic
b.      Rasa dapat dicintai seseorang yang tergantung pada evaluasi orang lain.
c.       Rasa harga diri.

A.     Aspek Budaya Dalam Konseling
Dalam konseling perlnya seorang konselor memperhatikan budaya pada klien.
Kebudayaan itu menjadi semacam kkuatan yang berputar dengan sendiri dan mengikuuti Hokum yang pasti, menentukan prilku manusia secara mutklak.
1.      Pendekatan multicultural dalam konseling:
a.      Orientasi universal
b.      Orientasi vokus

B.      Pengertian Budaya
Budaya adalah pandangan hidup sekelompok orang.
1.      Pandangan multicultural
Pandangan ini seorang konselor melakukan konseling, cenderung melihat permasalahan klien dalam konteks dan latar belakang budaya.

A.     Komunikasi Konseling
Konselor belajar menangkap makna dan maksud berita yang disampaikan klien dengan secepat-cepatnya.
1.      Mencoba menangkap berita
2.      Menanggapi betita dengan cepat dan tepat.
a.      Menganggapi dengan perasaan
Artinya dalam tanggapan bahwa konselor menghargai klien
b.      Pedoman untuk konslor
1)      Konselor memberikan tanggapan menghargai
2)      Perhatian penuh teadap konseli
3)      Menciptakan suasana sedemikian rupa.

B.      Komunikasi Non Verbal Dalam Konseling
Komunikasi ini banyak pengaruh nya terhadap kagagalan keberhasilan kosseling.

C.      Konseling Dan Psikoterapi
1.      Konseling tergolong orang-orang normal pada umumnya
2.      Konseling lebih bersifat edukatif, sportif, berorientasi kesadaran dan jangka pendek.

D.     Keefektifan Konseling
Kefektifan ini banyak dipengaruhi oleh variable.

E.      Manfaat Mempelajari Konseling.
1.      Sebagai landasan bagi perencanaan profesi konseling.
2.      Mengembangkan diri menjadi konselor.
3.      dll
Referensi

Makalah dari kelompok 1-10


EmoticonEmoticon