Rabu, 25 November 2015

PB HMI MPO ingatkan Kongres HMI Dipo

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) yang baru terpilih dalam kongres ke-30 di Tangerang menyampaikan imbauan kepada kader HMI ‘Diponegoro’ yang baru memulai kongres ke-29 di Pekanbaru Riau.
“Pertama, kami menyarankan kepada peserta dan partisipan kongres HMI ‘Diponegoro’ (HMI Dipo) di Pekanbaru Riau untuk menjalankan proses kongres sesuai semangat pendiri HMI, Lafran Pane,” kata Ketum PB HMI MPO Muhammad Fauzi, Senin (23/11/2015).
Kongres ke-29 HMI Dipo di Riau saat ini menjadi sorotan berbagai pihak lantaran ulah sejumlah oknum rombongan liar-nya yang mengundang keprihatinan.
“Untuk itu kami juga mengimbau kepada para peserta dan partisipan kongres HMI Diponegoro di Pekanbaru, Riau, agar menjaga stabilitas publik, menghindari pengrusakan fasilitas publik, dan menjaga ketertiban umum,” pesan mantan ketua umum HMI MPO cabang Makassar tersebut.
Fauzi mengingatkan bahwa anggaran maupun fasilitas yang dipakai untuk kongres merupakan anggaran negara yang diperoleh dari pajak rakyat. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menyerukan agar berhemat dan bijak menggunakan anggaran tersebut, jangan sampai merugikan rakyat.
Ia juga berharap kepada seluruh masyarakat agar jernih, objektif, berimbang dalam menilai dinamika kongres HMI Diponegoro tersebut.
Tak lupa, imbauan terakhirnya untuk seluruh cabang HMI MPO yang telah sukses menggelar kongres ke-30 di Tangerang (12-19 November 2015) agar konsisten menjaga nilai-nilai HMI sebagaimana awal berdirinya.
Sekedar informasi, hingga saat ini ada dua HMI yaitu MPO dan Dipo sebagai akibat intervensi negara saat memaksakan asas tunggal di era Orde Baru.
HMI Dipo adalah HMI versi Orde Baru karena menerima asas tunggal, sedangkan HMI MPO adalah HMI yang menolak asas tunggal. Penolakan tersebut bukan penolakan terhadap Pancasila, akan tetapi sebagai bentuk perlawanan terhadap otoritarianisme negara saat itu.

sumber teropongsenayan


EmoticonEmoticon