Sabtu, 13 Desember 2014

Minggu Bercerita (Perjalanan Pulang Kampung)

Mizan Musthofa
Minggu bercerita
Pada suatu hari saya dalam perjalanan menuju kampung halaman pulau kijang kab inhil riau, diperjalanan saya di lamunkan dengan keindahan alam yang yang hijau, dipinggir jalan berjejer rapi pepohonan kelapa sawit yang mengelilingi disetiap pinggiran jalan subur nan hijau. Terdapat pula SPBU yang begitu banyak disetiap jalan lintas tersebut, bahkan ada beberapa perusahaan minyak di pinggir jalan. Hal ini seolah-olah menggambarkan bumi Riau kaya akan sumber daya alamnya. Kebanyakan orang menyebutnya “ Riau, Dibawah minyak di atas minyak” inilah sebutan yang menggambarkan riau adalah daerah yang kaya.
Ditengah perjalanan itu saya lamunan saya di sadarkan oleh seorang anak kecil yang memakai seragam sekolah sedang berjalan pulang dari sekolah, dalam hati saya “ah, pasti
rumanya dekat anak ini sehingga tidk perlu pakai kendaraan”, sekitar 5 (lima) KM dari saya bertemu anak tadi, saya sempatkan mampir di warung pinggir jalan untuk beristirahat sejenak sambil minum, ditengah-tengah asyiknya minum teh dingin, sembari menghisap sebatang rokok dan melamun lagi, “wajar ketika orang-orang dari pulau jawa bertemu kdengan orang-orang menganggap orang kaya, penduduknya yang berapam suku, membuat orang lain pun tertarik dengan riau bahkan negara lain”.
Sebatang rokok pun habis dan kembali sadar dari lamunan, tiba-tiba saya melihat anak yang tadi memakai seragam sekola melintas didepan saya, “ luar biasa perjuangan anak ini berjalan 5 KM lebih hanya untuk mendapatkan pendidikan” guman saya. Dan teringat apa yang menjadi lamunan saya tadi ternyata kekayaan alam riau ini belum seluruhnya dapa dirasakan oleh masyarakat, dibuktikan masih ada anak yang belum sejahtera masih berjalan kaki untuk pergi sekolah yang cukup jauh.
Ini adalah gambaran satu diantara banyaknya persoalan kemiskinan yang ada riau. itu baru yang terlihat belum lagi yang disudut daerah-daerah lainnya yan saya fikir masih ribuan anak-anak yang tak mampu sekolah, atau tak mampu melanjutkan pendidikannya di pelosok  negeri ini. Ternyata alam yang kaya tak menjamin kesejahteraan bagi masyarakatnya. Dan kini orang menyebutnya dengan “ Riau, Dibawah minyak, diatas minyak, ditengah-tengah kemiskinan” begitulah orang –orang saat ini menyebut Riau.

Terima kasih.  

Mizan.musthofa.blogspot.com

1 comments


EmoticonEmoticon