Mizan Education,DEPOK – Nahas menimpa SS alias Nana, siswi SMP kelas 3 warga Jalan Cilayu RT 001/03 Cisalak Pasar, Cimanggis, Depok. Nana kini terpaksa meringkuk di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzuki Mahdi Cilendek, Bogor setelah diduga dicabuli dan diperkosa oleh seorang dukun pengobatan alternatif.
Ibunda Nana, Suharti datang ke Mapolres Depok untuk mencari keadilan. Sebab, hingga kini pelaku yang berprofesi sebagai dukun pengobatan, berinisial MY (51) tak juga ditangkap polisi.
Berawal saat tahun 2009 Nana seringkali mengeluh pusing kepada ibunya yang hanya seorang penjual gado–gado dan tukang pijat. Karena hanya mengontrak dan tak punya biaya, Nana pun dibawa ke Puskesmas.
Tak kunjung sembuh, Nana pun dikenalkan oleh temannya, Ayang, ke kakaknya, MY yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Rumahnya pun hanya berjarak 100 meter dari rumah Nana. Di tempat MY, Nana mendapatkan perawatan dan pengobatan. Salah satunya diberi air yang mujarab untuk mengobati penyakitnya.
Selama dua bulan Nana berobat jalan, akhirnya Nana selama seminggu pernah menginap di rumah MY. Dengan alasan penyembuhan. Namun betapa terkejutnya hati Suharti sebagai ibunda Nana, saat Nana pulang ke rumah dalam keadaan menangis.
“Saya sempat tegur kenapa Nana menangis, ternyata saya lihat di celana dalamnyanya banyak bercak darah, saya maki–maki ke dukun itu, tapi dia berdalih kalau anak saya lagi mens, padahal tidak, lalu saya bawa ke RS Pasar Rebo, karena setelah kejadian itu anak saya selalu menangis dan ketakutan, saya mau visum juga, tapi harus laporan polisi dulu,” katanya di Mapolres Depok, Senin (09/01/12).
Selanjutnya, Suharti pun melapor ke Polres Depok di bagian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Nana pun kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum.
“Hasil visumnya ada luka robek, memar di bagian vagina, tapi karena saya enggak mengerti hukum dan orang miskin saya enggak mengerti apa–apa, saya pun enggak dapat salinan visumnya,” paparnya.
Saat ini, kata Suharti, anaknya masih dirawat di RSJ selama hampir tiga tahun, dan Nana pun putus sekolah. Sementara pelaku, masih bebas berkeliaran di lingkungan rumahnya.
“Pelaku sudah hancurkan masa depan anak saya, pelaku pernah ditangkap dua hari, tapi dilepas lagi, saya enggak mengerti kenapa polisi begitu, saya hanya ingin keadilan, sebab pelakunya sudah bikin anak saya sengsara, sudah empat kali juga diperkosa, itu pengakuan Nana di hadapan polisi,” tegasnya.
sumber: http://www.lihatberita.com
EmoticonEmoticon