BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Sekolah
Sekolah ini berdiri pada tanggal 22 April 2008, dan ditetapkan dengan surat Keputusan Walikota Nomor 69 Tahun 2008 dengan nama SMP Negeri 34 Pekanbaru. Sekolah ini beralamat di Jalan Kartama No. 68 Pekanbaru, Kecamatan Marpoyan Damai, Kelurahan Maharatu dengan I rombongan belajar berjumlah 40 siswa kelas VII yang dipimpin pada saat sekarang oleh Dra. Hj. Dresmawita, dilaksanakan pada pagi hari.
Identitas Sekolah
1. Nama : SMP Negeri 34 Pekanbaru
2. Alamat : Jl. Kartama No. 68 Maharatu
3. Kecamatan/Kota : Marpoyan Damai/Pekanbaru
4. No. Telp : (0761) 562435
5. NSS : 20.1.09.60.09.073
6. Akreditasi : -
7. Tahun didirikan : 2008
8. Nama Kepala Sekolah : Dra. Hj. Dresmawita
9. Jumlah guru per mata pelajaran:
No
|
Mata Pelajaran
|
PNS
|
GB
|
GTT
|
Jumlah
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
|
Pendidikan Agama
Pend. Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya
Pend. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
Bimbingan Konseling
|
2
2
2
3
4
4
3
1
3
2
-
-
1
|
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
|
3
3
2
3
4
4
3
1
3
2
-
-
2
|
Jumlah
|
27
|
1
|
1
|
30
|
2. Pengertian Diagnosis
Dalam kaitannya dengan Bimbingan dan Konseling, Bruce Shertzer dan Shelley C. Stone ( 1980 : 310 ) dan Hansel ea.al (1977 : 371 ) mengemukakan bahwa “Diagnosis merupakan upaya untuk mengenal dan memahami klien sehingga upaya –upaya yang dilakukan selanjutnya dalam pelaksanaan konseling dapat lebih terarah”.
Syahril (1991 : 45 ) mengemukakan bahwa “Diagnosis kesulitan belajar itu merupakan usaha untuk meneliti kasus, menemukan gejala, penyebab dan menemukan serta menetapkan kemungkinan bantuan yang akan diberikan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar"
Menurut Burton, seorang siswa dapat juga diduga mengalami kesulitan belajarkalau yang bersangkutan menunjukan kegagalan tertentu dalam mencapai tujuan belajarnya. Kegagalan belajar ini, seperti siswa dalam batas tertentu tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan minimal dalam pengajaran tertentu, siswa tidak dapat mencapai prestasi yang semenstinya sesuai dengan potensinya, siswa gagal kalau tidak dapat mewujudkan tugas –tugas perkembangannya, dan lain –lain.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari beberapa fakor yang dapat mempengaruhi terjadinya masalah tersebut maka penulis mengidentifikasi dengan sebagai berikut:
1. Kurangnya respons dari orang tua, yang ahirnya dapat menyebabkan siswa bermasalah.
2. Kurangnya perhatian orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap siswa.
3. Kurangnya kemauan untuk merubah dirinya menjadi lebih baik.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan idenstifikasi tersebut maka dapat dirumuskan menjadi:
1. Langkah apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Bagaimana tindakan untuk mendapatkan segala faktor penyebab terjadinya masalah kesulitan dalam belajar
D. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Ttujuan umum
Agar mahasiswa dapat menerapkan dan menjalankan kegiatan ini untuk bekal keilmuan mahasiswa.
2. Tujuan kusus
Terbekali pengalaman diagnosis. Dan bertambahnya pengetahuan dalam menyelenggarakan diagnosis kesultan dalam belajar.
3. Manfaat
Sebagai alat untuk aktifitas guru pembimbing, dan sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk masa depan, sekaligus untuk Sebagai informasi oleh sekolah untuk menentukan arah kebijakan kedepan yang berkaitan dengan diagnosis kesulitan belajar atau hal yang terkait dalam masalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LAPORAAN DIAGNOSIS KESULITAN DALAM BELAJAR
Sebagai bahan awal untuk memulai segala bentuk kegiatan ada kalanya pemaparan sedikit tentang diagnosis. Diagnosis merupakan istilah yang diadopsi dari bidang medis. Menurut Thorndik e dan Hagen (Abin S.M., 2002 : 307), diagnosis dapat diartikan sebagai :
a. Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symtoms);
b. Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial;
c. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang saksama atas gejala-gejala atau fakta-fakta tentang suatu hal.
Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam konsep diagnosis, secara implisit telah tercakup pula konsep prognosisnya. Dengan demikian dalam proses diagnosis bukan hanya sekadar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.
Jadi segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menemukan suatu gejala dari siswa yang bersangkutan. Maka diperoleh data sebagai berikut:
Data siswa SMP N 34 pekanbaru kelas 9,3
NO
|
NAMA SISWA
|
JENIS KELAMIN
|
1
|
Nawawi P
|
Laki-laki
|
2
|
Intan Lestari P
|
Perempuan
|
3
|
Julaily IN
|
Perempuan
|
4
|
Desi Meliani
|
Perempuan
|
5
|
Dewi Anisa
|
Perempuan
|
6
|
Melia CP
|
Perempuan
|
7
|
M. Ibarhim
|
Laki-laki
|
8
|
Putri Ardianti
|
Perempuan
|
9
|
Yati Andini
|
Perempuan
|
10
|
Elga RP
|
Perempuan
|
11
|
Azizah
|
Perempuan
|
12
|
Lusi PL
|
Perempuan
|
13
|
Romario
|
Laki-laki
|
14
|
Juwita A
|
Perempuan
|
15
|
Kaheta MS
|
Perempuan
|
16
|
Wahyu Adnin
|
Laki-laki
|
17
|
T.M. Iqbal. A.N
|
Laki-laki
|
18
|
Yuni Anti
|
Perempuan
|
19
|
Oza Yendri
|
Perempuan
|
20
|
Riki
|
Laki-laki
|
21
|
Septiana M
|
Perempuan
|
22
|
Dechy S
|
Perempuan
|
23
|
Reky Tm
|
Laki-laki
|
24
|
Doli Rifky P
|
Laki-laki
|
25
|
Evan R
|
Laki-laki
|
26
|
M. Al-Rafi
|
Laki-laki
|
27
|
Andhicka F
|
Laki-laki
|
28
|
Pipit N
|
Perempuan
|
29
|
Velli
|
Perempuan
|
30
|
Eka N
|
Perempuan
|
31
|
Sandi
|
Laki-laki
|
B. MELOKALISASIKAN LETAK MASALAH YANG DIHADAPI OLEH SANDI
Setelah bebagai teknik dilakukan oleh peneliti, baik itu secara observasi, angket, informasi yang berkaitan dan wawancara terhadap guru pmbimbing yang ada di seklah SMP N 34 Pekanbaru, maka penulis menyimpulkan masalah yang dialami oleh siswa tersebut adalah kurang nya perhatian siswa yang bersangkutan dalam mengikuti mata pelajaran yang dilakukan oleh para guru, dan kurangnya perhtian penuh dari orag tu dan gurunya. Sehingga seswa tersebut tidak dapat memahami materi pelajaran dan andingnya nilai yang menjadi sasaran utamanya adalah rendahnya nilai yang diperoleh oleh siswa tersebut.
Dalam hal ini peneliti memperoleh benang merah yang selama ini mmpengaruhi siswa tersebut, dua hal yang menjadi fakor utama permaalahan siswa itu.
1. Kurangnya memperhatikan mata pelajaran yang sedang diikuti.
2. Kurngnya perhatian orang tua dan guru.
C. PERKIRAAN AKIBAT MASALAH
Setelah mengetahui permasalah yang dialami oleh siswa yang terkait akibat yang akan timbul adalah sebagai berikut:
1. Siswa tersebut akan kehilangan jati dirinya dan bisa membut siswa tersebut kehilangan semangatnya untuk belajar.
2. Dengan kurangnya perhatian dari orang tua dan guru akan mengakibatkan psikologis siswa tersebut akan tertekan, dan akan berdampak negative.
D. KEMUNGKINAN BANTUAN
Jika masalah yang dialami oleh siswa tersebut dibiakan saja, maka akan lebih besar bahayanya dan mungkin terjadi putus sekolah. Maka dari itu kemungkinaan bantuan yang akan diberikan baik dari peneliti maupun kalangan yang berhubungan dengan siswa tersebut adalah:
1. Perhatian penuh harus diberikan kepada siswa yang bersangkutan dengan cara pendekatan emosional.
2. Bimbingan penuh untuk menjadikan siswa tersebut menjadi giat belajar, dan dapat menyadari potersi yan ada didalam dirinya.
Dengan hal ini kemngkinan besar siswa yang berangkutan dapat berubah menjadi siswa yang baik. Dan dapat mencapai cita-citanya yang telah diharapkan. Sehingga siswa tersebut terbebas dari permasalahannya yang menjadi siswa yang baik dan bapat bermanfaat bagi nusa, agama, dan bangsa.
Itu lah kemungkinan yang dapat dilakukan untuk merubah tingkah lakunya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari permasalah tersebut maka pnulis menyimpulkan bahwa siswa yang terkait itu akan menjadi bertambah dan berbahaya. Sehingga kemungkinan yang dapat dilakukan adalah:
3. Perhatian penuh harus diberikan kepada siswa yang bersangkutan dengan cara pendekatan emosional.
4. Bimbingan penuh untuk menjadikan siswa tersebut menjadi giat belajar, dan dapat menyadari potersi yan ada didalam dirinya.
B. SARAN
Untuk labih baik dalam proses memperbaiki kinerja dan pedoman untuk menjadi koselor yang profeional maka saya menerma kritik dan saran dari para pembaca agar selanjutnya data diperbaiki.
Billahitaufik wal hidayah,,
1 comments
Tekejut aku liat muka mu zan... :D
Kirain siapalah yg punya blog ni. Mantap mantap
EmoticonEmoticon