Kamis, 12 Januari 2012

Bentrok Berdarah Rebutan Lahan Parkir

Senin, 09 Januari 2012 07:44

Mizan Education, TEMBILAHAN - Perebutan lahan parkir Air Mancur yang dilelang Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2011 lalu berujung konflik hingga bentrok dua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Kota Tembilahan, Ahad (8/1) sekitar pukul 15.30 WIB.

Informasi yang dirangkum Riau Pos di lapangan, pemicu bentrok itu adalah adanya salah seorang anggota OKP yang terlibat konflik dikeroyok dan ditikam oleh OKP lainnya di salah satu warung kopi di Jalan Sudirman Tembilahan, sekitar pukul 15.00 WIB kemarin. Saat itu korban mengalami luka tusuk di pinggang bagian kiri.


Peristiwa ini sudah dilaporkan ke Polsek Kawasan Pelabuhan. Rombongan yang jadi korban penikaman kemudian meninggalkan Polsek Kawasan Pelabuhan. Namun sekitar 30 menit setelah itu kedua OKP terlibat bentrok di kawasan lapangan parkir Jalan Soedirman Tembilahan. Bentrok baru mereda sesaat setelah pihak kepolisian bersenjata datang ke TKP dan memberikan tembakan peringatan. Dilaporkan 4 orang menderita luka bacok akibat tebasan parang dan clurit saat terjadinya bentrok. Dari empat korban, sekitar pukul 19.30 WIB, salah satunya yang mengalami luka serius di bagian perut dikabarkan meninggal dunia.

Sehingga dari kedua belah pihak dilaporkan terdapat 5 orang korban, satu di antaranya meninggal dunia. Korban luka saat ini menjalani perawatan di RSUD Puri Husada Tembilahan dan RS Indragiri Jalan Trimas dan dalam pengawasan pihak kepolisian. Peristiwa menjelang waktu Ashar, ratusan massa berduyun duyun mendatangi UGD RSUD Puri Husada Tembilahan karena ingin mengetahui kondisi para korban luka dalam kejadian itu.

Kapolres Inhil AKBP Dedi Rahman Dayan melalui Kasat Reskrim AKP Effendi saat dikonfirmasi mengatakan kasus tersebut masih dalam penyidikan di lapangan. ‘’Kami masih di lapangan, nanti diinformasikan lagi,’’ ujar AKP Effendi.

Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dedi Rahman Dayan mengatakan pihaknya sudah pernah memediasi persoalan parkir antara kedua OKP di Tembilahan dan sudah ada kesepakatan kedua belah pihak. ‘’Hal ini harusnya tidak terjadi, dan kita meminta agar semua pihak saling menahan diri,’’ kata Kapolres malam tadi sembari mengatakan kepolisian sedang melakukan penyelidikan. Pantauan di lapangan, kepolisian juga menurunkan personel pengamanan di beberapa lokasi.

Hindari Konflik Berkelanjutan

Tokoh Masyarakat Indragiri Hilir, Suryan A Jamrah, menghimbau masyarakat untuk bersabar dan menghindari konflik berkelanjutan. Menurutnya, semua permasalahan dan pertikaian dapat diselesaikan dengan musyarawarah dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak.

‘’Saat ini kita harus saling sabar dan mengendalikan diri. Menahan diri adalah yang paling terpuji untuk menyelesaikan masalah,’’ tuturnya.

Oleh karena itu, seluruh pihak, baik pemerintah, tokoh masyarakat, maupun ulama harus merasa terpanggil untuk segera menyejukkan suasana. Sehingga dapat mencarikan solusi untuk menyelesaikan masalah. ‘’Kepada pihak-pihak yang terkait hendaknya tidak mengorbankan kehidupan dan persaudaraan hanya untuk kepentingan pribadi atau kolompok. Mari bersama-sama kita menjaga persatuan dan persaudaraan,’’ imbuh tokoh yang peduli dengan perkembangan Inhil tersebut.

Dia juga mengharapkan aparat penegak hukum dapat menjalankan fungsinya sebagai pengayom dan memberikan pelayanan dan keamanan kepada seluruh masyarakat, termasuk pihak-pihak yang sedang dalam pertikaian. ‘’Saya yakin dan percaya, dengan musyawarah dapat mencarikan solusi terbaik yang tidak merugikan semua pihak. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan di Inhil Riau ini,’’ harapnya.(inc/rpg)


EmoticonEmoticon