Rabu, 18 Januari 2012

ADMINISTRASI, MANAJEMEN, ORGANISASI, & KEPEMIMPINAN


BAB I
PENDAHULUAN

Manajemen juga berasal dari bahasa latin yaitu asal “monus” yang bererti tangan dan “agree” yang bererti melkukan, kata tersebut ahirnya digabungkan menjadi meneger yang artinya menangani. Setiap kita tidak terlepas dengan yang namanya organisasi dalam suatu kelompok masyarakat.

Merujuk dari al-qur’an kitab suci orang islam  bahwa seiap manusia adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Yang minimal dapat memimpin dirinya sendiri.


                 Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional maka tujuan administrasi pendidikan yang dilaksnakan disekolah, juuga harus berumber pada  tujuan pendidikan di Indonesia guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Didalam GBHN (garis besar haluan Negara)disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan ketkwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, serta mempertebal semangat kebangsaan agar apat menumbuhkan manusia – manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri yang turut serta bersama-sama beranggungjawab atas pembangunan bangsa Indonesia.
Dalam proses administrasi kegiatan pengendalian menyangkut pula mengenai kegiatan operatif yang berbentuk kerja sama,antara sejumblah personal. Kegiatan operatif ini terutama berupa kegiatann pengolahan organisasi kerja yang bersifat mendukung agar terwujudnya kegiatan manajemen addministrasi secara afektif
Manajemen kurikulum adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta membina secara kontineu terhadap situasi belajar mengajar secara afektif dan efesien demi tercapainya tujuan pendidikan yang dicapai.
Manajemen kesiswaan merupakan salah satu bidang operasional MBS (manajemen bebasis sekolah) . manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampaikeluarnya peserta didik tersebut dari sekolah.
Keberhasilan MBS Sangat ditentukan oleh keberhasilan pemimpinnya dalam mengelola tenaga pendidikan yang tersedia disekolah. Manajemen ini bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan disekolah.
Seorang pemimpin yang otokrasi ingin menunjukkan atau memperliahatkan kekuasaan  dan ingin berkuasa.

Pemimpin yan bersifat pseudo demokratis sering memakai “topeng” ia berpura-pura memperlihatkan sifat demokrasinya dalam kepemimpinannya, yang dibalik itu semua ia mengatur siasat agar kemauannya tercapai.

Disini pemipin ibarat symbol karena dalam realitas kepemimpinannya dilakukan kebebasan sepenuhnya pada orang-orang yang dipimpinnya untuk mengambil keputusan dalam menjalankan roda kepemimpinannya hanya berfungsi sebagai penasehat saja.

Kepemimpinan demokratis adalah bentuk kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan terarah yang berusaha menempatkan setiap orang untuk kepentingan dan pengembangan organisasi.

`Gaya kepemimpinan adalah gaya yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Menurut Thoha (1995) gaya kepemimpinan adalah merupakan norma prilaku yan digunakan seorang pada saat oang tersebut mencuba mempengruhi prilaku orang lain. Gaya pemimpin adalah gaya seorang pemimpin yang khas saat mempengaruhi anak buahnya.

Komunikasi manajemen berbasisi sekolah (MBS) meliputi komunikasi intern dan esktern. Kedua komunikasi ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran, kemudahan, dan keyamanan dalam meaksanakan MBS
Penyelenggaraan kegiatan dilingkungan suatu organisasi kerja, baik yang besifat administrative maupun operatif. Sebahagiaan diantaranya sangat memrlukan yang namanya “dana”. Kegiatan pengolahan dana pun memerlukan perencanaan, pengorganisasian, bimbingan, pengarahan, control, komunikasi, dan bahkan juga ketatusahaan.
Secara etimologis prasarana berarti alat tidak lengsung untuk mencapai tujuan tertentu, dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Sedang sarana alat yang langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya.

Istilah sekolah disini merupakan konsep yang sngat luas, yang mencakup baik lembaga pendidikan formal maupun non formal. Sedangkan masyarkat merupakan konsep yan mengcu kepada setiap individu, kelompok, lembaga, atau organsasi yang berada diuar sekolah sebagai lembaga pendidikan.




















BAB II
PEMBAHASAN
ADMINISTRASI, MANAJEMEN, ORGANISASI, & KEPEMIMPINAN

A.      PENGERTIAN ADMINISTRASI
Kata administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “ad” dan “ministrare” kata ad mempunyai arti ke, (dalam bahasa inggirnya to) sedangkan ministrare artinya “melayani” atau “membantu” atau “mengarahkan”. Jika administarasi dapat diartikan melayani, membantu, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan adalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengertian administrasi menurut tokoh-tokoh administrasi sebagai adalah  sebagai berikut:
1.      Hebert A Simon
Administrasin dirumuskan sebagai kegiatan-keiatan kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
2.      Leonard D White
Administrasi adalah suatu proses yang umum ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik pemerintah maupun swasta, dan seterusnya.
3.      Sondang P Siagian
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dan keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Setelah kita ketahui definisioleh para tokoh tadi dapat kita simpukan bahwa pegertian tersebut mengandung persamaan yaitu:
a.      Kerja sama
b.      Banyak orang
c.       Untuk mencapai tujuan bersama

B.      PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen juga bersal dari bahasa latin yaitu asal monus yang bererti tangan dan agree yang bererti melkukan, kata tersebut ahirnya digabungkan menjadi meneger yang artinya menangani.
Manajemen adalah gabungan dari ilmu dan seni yang merupakan sekumpulan proses tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pemimpinan, serta pengendalian atas penggunaan sumber-sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan.
Manajemen pendidikan yaitu seni dan ilmu yang mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana proses belajar mengajar yang afektif.


C.      PENGERTIAN ORGANISASI
Setiap kita tidak terlepas dengan yang namanya organisasi dalam suatu kelompok masyarakat. Istilah organisasi mempunyai dua pengertian secara umum, yaitu:
1.      Organisasi dapat dartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsiona. Misalnya perusahaan, suatu perkumpulan, badan-badan pemerintah.
2.      Murujuk pada proses pengorganisasian bagaimana pekerjaan dan di alokasikan antara para anggota.
Menuruut para ahli ada beberapa pengertian oegansasi.
a.      Weber (1968) organisasi adalah stktur birokrasi
b.      Sutarto organisasi adalah sebagi perkumpulan orang atas pembagian kerja secara social.

D.     PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Merujuk dari al-qur’an kitab suci orang islam  bahwa seiap manusia adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Yang minimal dapat memimpin dirinya sendiri.
Beberapa definisi tentang kepemimpinan diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Pemipin adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas suatu kelompok tertentu.
2.      Kepemimpinan adalah dapat dirumuskan sebagai suat kepribadian (personality) seseorang yang mendatangkan keinginan oada kelompok orang-orang untuk mencontohnya, mengikutinya atau memancarkan suatu pengaruh tertentu, suatu kekuatan atau wibawa yang demikian rupa sehingga suatu kelompok mwngikuti apa yang dikehendakinya.
Dari uraian datas dapat kita simpulkan bahwa pemimpin adalah sekumpulan atau serangkaian dan sifat-sifat kepribadian ternasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau melaksanakan apa yang dibebankannya tanpa paksa.



BAB III
PEMBAHASAN
TUJUAN  & RUANG LINGKUP ADMINISTRASIPENDIDIKAN

A.     TUJUAN ADMINITRASI PENDIDIKAN
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan didalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sergiovani dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu:
1.      Efektivitas produksi
2.      Efesiansi
3.      Kemampuan menyesuaikan diri (adaptation)
4.      Kepuasan kerja
            Dari keempat tersebut dapat digunakan sebagai kreteria untuk menetukan keberhasialan dalam penyelenggaraan sekolah.
                 Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional maka tujuan administrasi pendidikan yang dilaksnakan disekolah, juuga harus berumber pada  tujuan pendidikan di Indonesia guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Didalam GBHN (garis besar haluan Negara)disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan ketkwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, serta mempertebal semangat kebangsaan agar apat menumbuhkan manusia – manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri yang turut serta bersama-sama beranggungjawab atas pembangunan bangsa Indonesia.
1.      Tujuan Umum Pendidikan Sekolah Dasar (SD) adalah agar:
a.      Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga Negara yag baik
b.      Sehat jasmani dan rohani
c.       Memiliki kepatuhan, ketrampilan, dan sikap dasar yang diperlukan melanjutkan pelajaran bekerja dimasyarakat dan membangun diri.
2.      Tujuan Umum Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah agar lulusan:
a.      Menjadi waga Negara yang baik, sebagai mnusia yang sehat jasmani dan rohani.
b.      Menguasai hasil pendidikan umum merupakan kelanjutan dari pendidikan di SD.
c.       Memiliki bekal untuk melanjutkan pelajaran kesekolah lanjutan dan untuk tujuan kemasyarakatan.
3.      Tujuan Umum Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah agar lulusan :
a.      Menjadi waga Negara yang baik, sebagai mnusia yang sehat jasmani dan rohani.
b.      Menguasai pendidikan yang diberikan.
c.       Memiliki bekal untuk melanjutkan keperguruan tinggi.
d.      Memiliki bekal untuk terjun kemasyarakat.

B.      RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Sebelum kita berangkat lebih lanjut tentang ruang lingkup administrasi lebih dahulu kita mengetahui tantang tugas pengelola pendidikan:

1.      Tugas dan tanggungjawab sekolah
Secara garis besar tanggung jawab sekolah mencangkup hal-hal sebagai berikut:
a.      Kegiatan sekolah meliputi sebagaian kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan.
b.      Dalam melaksanakan tugas, kepala selkolah dapat menunjuk sebagian guru untuk melakukan keigitan sekolah.
c.       Kepala sekolah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kegiatan pendidikan yang ada disekoolah.
d.      Kepala sekolah dapat mengambil prakasa sementara apabila ada tugas yang pihak yang belum fiatur oleh berwenang.
e.      Kepala sekolah dapat mengajukan usulan terhdap kementrian pendidikan.
f.        Osis adalah satu-satunya organisasi yang intra.
g.      Dan masih banyak lagi.






BAB IV
PEMBAHASAN
FUNGSI MANAJEMEN

A.     FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
            Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional maka tujuan administrasi pendidikan yang dilaksnakan disekolah, juuga harus berumber pada  tujuan pendidikan di Indonesia guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Didalam GBHN (garis besar haluan Negara)disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan ketkwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, serta mempertebal semangat kebangsaan agar apat menumbuhkan manusia – manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri yang turut serta bersama-sama beranggungjawab atas pembangunan bangsa Indonesia.
 Masing-masing fungsi manajemen tersebut, mencakup beberapa sub fungsi dan bekerja secara bergiliran.
Fungsi analisis masalah dimana fakta-fakta baru terkumpulkan dan alternative pemecahan masalah, pembuaan keputusan dan mengkomunisikan keputusan kepada orang-orang yang harus melaksanakannya.
Didalam fungsi manajemen terdapat istilah “rangkaian kegiatan” yang dilakukan pertama sampai kepada hal yang terhir.
Fungsi manajemen atau pengelolaan adalah sebaga berukut:
1.      Merencanakan
2.      Mengorganisasikan
3.      Mengarahkan
4.      Mengkoordinasian
5.      Mengkomunikasikan
6.      Mengwasi dan mengevaluasi
Apabil diambil kata-kata intinya, maka dapat dipakai untuk mempermudah mengingat-ingat yaitu regarah kormus
Perencanaa . untuknmenggembangkan suatu rencana, seorang harus mengacu kemasa depan atau menetukan pengeruh biaya pengeluaran atau keuntungan, mengembangkan strategi untuk mencapai ujuan ahir.
Pengorganisasian. Meliputi kegiatan-kegiatan membentuk atau mengadakan struktur organisasi untuk menghasilkan produk baru dan menetapkan garis kerja antar struktur yang ada dengan struktur baru.
Pengerahan. Pengarahan meliputi langkah-langkah pendelegasian atau pelimpahan tanggung jawab dan akuntablitas, motivasi dan mengkoordinasikan agar usaha-usaha sesuai dengan usaha-usaha lainnya.
Pengkoordinasikan. Yang dimaksud pengkoordinasikan adalah suatu usaha yang dilakukan pempinan untuk mengatur,  menyatukan, menyerasikan, mengintregrasikan semua kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya. Pimpinan dapat melkukan pengkoordinasian dengan berbagi cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengkomunikasin. Suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan lembaga untuk menyebarluaskan informasi yang terjadi didalam Maupin diluar lembaga. Yang kaitannya demi kelancaran dan pencapaian ujuan bersama. Dengan bebagai banyak cara.
Pengawasan atau pengevaluasi. Usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal yang menyangkut pelaksanaan kerja, kususnya untuk  mengetahui kelancaran kerja para pegawai. Adapun hal-hal yang menyangkut tentang pengawasan adalah seebagai beikut:
1.      Bahwa pekerjaan pengawasan tidak boleh dilakukan semata-mata  tetapi hatus terbuka dan terang-terangan.
2.      Tidak pilih-pilih.
3.      Harus objektif.
4.      Disegala tempat dan setiap waktu.
5.      Menggunakan catatan secermat mungkin.
6.      Dan terahir jika terdapat penyimpangan harus segera ditangani.







BAB V
PEMBAHASAN
MANAJEMEN OPERATIF, KURIKULUM, KESISWAAN,& KETENAGAAN

A.     MANAJEMEN OPERATIF
Dalam proses administrasi kegiatan pengendalian menyangkut pula mengenai kegiatan operatif yang berbentuk kerja sama,antara sejumblah personal. Kegiatan operatif ini terutama berupa kegiatann pengolahan organisasi kerja yang bersifat mendukung agar terwujudnya kegiatan manajemen addministrasi secara afektif.
Manajemen operatif betanggng jawab mengelola proses pengubahan input(dalam bentuk material, tenaga kerja) menjadi out put (dalam bentuk barang dan jasa).

B.      MANAJEMEN KURIKULUM
Manajemen kurikulum adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta membina secara kontineu terhadap situasi belajar mengajar secara afektif dan efesien demi tercapainya tujuan pendidikan yang dicapai.
Pengembagan kurikulum  muatan local telah dilakukan sejak digunakan kurikulum 1994,kususnya sekolah dasar. Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, baik kurikulum nasional maupun kurikulum local, yang diwujudkan melalui proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan  pendidikan nasional.
1.      Organisasi kurikulum
Organisasi kurikulum sangat erat hubungannya dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai , karena pola-polanya yang berbeda akan  mengkibatan penyampaian pelajaran yang berbeda pula. (prof. Dr. Nasution 80) mengemukakan organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang aka disampaikan kepada murid-murid.
2.      Struktur program kurikulum
Kurikulum pada garis besarnya diperinci dengan berbagai program pendidikan, untuk sekolah umum program pendidikan meliputi  3 macam antara lain sebagai berikut:
a.      Program pendidikan umum
b.      Program akademis
c.       Program pendidikan ketrampilan

C.      MANAJEMEN KESISWAAN
Manajemen kesiswaan merupakan salah satu bidang operasional MBS (manajemen bebasis sekolah) . manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampaikeluarnya peserta didik tersebut dari sekolah. Manajemen kesiswaan tidak hanya berbentuk pencatatan peserta didik, melainkan aspek yang lebih luas secara operasional dapat membantu pertumbuhan dan pengembangan pserta didik melalui proses pendidikan sekolah.
Manajemen ini mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancer, tertib, dan teratur serta tercapai tujuan pendidikan sekolah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut ada tiga tugas utama yang harus diperhatikan yaitu :
1.      Penerimaan murid baru
2.      Kegiatan kemajukan belajar, serta
3.      Bimbingan dan Pembinaan  disiplin
Berdasarkan tiga tugas utama tersebut sustina (1985) menjabarkan tugas kepala sekolah dalam mengelola kesiswaan berkaitan dengan hal-hal berikut:
1.      Kehadiran mired-murid disekolah
2.      Penerimaan orientasi klesifikasi dan penunjukan murid kedalam kelas dan program studi
3.      Pengendalian disiplin murid
4.      Program bimbingan dan penyuluhan.

D.     MANAJEMEN KETENAGAAN
Keberhasilan MBS Sangat ditentukan oleh keberhasilan pemimpinnya dalam mengelola tenaga pendidikan yang tersedia disekolah. Manajemen ini bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan disekolah. Manajemen ketenagaan mencangkup hal-hal sebagai berikut:
1.      Perencanaan pagawai
2.      Penggandaan pegawai
3.      Pembinaan dan pengembangan pegawai
4.      Pemberhentian pegawai.



BAB VI
PEMBAHASAN
KEPEMIMPINAN

A.     PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Konsep kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dengan konsep kepemimpinan secara umum, secara formal kegiatan kepemimpinan harus diselenggarakan seorang yang menduduki posisi atau jabatan dilingkungannya.
Pengertian dapat ditelaah dari berbagai segi seperti dibawah ini:
1.      Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai satu kepribadian (personality)
2.      Dapat pula dipandang sebagai suatu penyebab kegiatan
3.      Sebagai suatu seni
4.      Sebagai suatu sarana.

B.      FUNGSI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
1.      Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu:
a.      Pemimpin berfungsi memikirkn dan merumuskan dengan teliti tujuan kelmpok serta menjelaskan supaya anggota dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan itu
b.      Pemimpi berfungsi memberikan dorongan (motivasi) kepada anggota-anggota kelompok. Untuk menganalisis situasi supaya dirumuskan rencana kegiatan kepemimipinan yang member harapan baik.
c.       Berfungsi membantu anggota dalam pengumpulan data.
d.      Pemimpin bersungsi memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada anggota dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuann ang dimiliki.
2.      Fungsi yang  bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan yaitu :
a.      Pemimpin berfungsi mmemupuk dan memelihara kebersamaan didalam kelompok.
b.      Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat kerja yang menyenangkan.
c.       Pemimpin dapat menenamkan dan memupuk perasaan para anggota bahwa mereka termasuk dalam kelompok.
d.      Pemimpin dapat menggunakan kelebihan yang terdapat pada pemimpi, bukan untuk berkuasa atau mendomonasi melainkan membrikan sumbangan kepada kelompok menuju pencapaian tujuan bersama.
BAB VII
PEMBAHASAN
TIPE-TIPE & GAYA KEPEMIMPINAN, SERTA
KOMUNIKASI DALAM MBS

A.     TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
Secara teoritis dapat dibedakan menjadi empat tipe atau bentuk kepemimpinan yaitu :
1.      Otoriter
Seorang pemimpin yang otokrasi ingin menunjukkan atau memperliahatkan kekuasaan  dan ingin berkuasa. Dalam pendidikan formal atau sekolah kepemimipinan dipegang oleh kepala sekolah.
Akibat negative dari kepemimpinan otoriter adalah sebagai berikut:
a.      Guru menjadi penurut  yang tidak mau  dan tidak mempu berinisiatif takut mengambil keputusan. Sehingga dapat memayikan kreatifitas aeorang guru.
b.      Guru dan murid dipaksa bekerja keras dan harus patuh terhadap perintah kepala sekolah.
c.       Sekolah menjadi stitis  segala sesuatu diputuskan oleh atasan.

2.      Kepemimpinan Pseudo-demokratis
Pemimpin yan bersifat pseudo demokratis sering memakai “topeng” ia berpura-pura memperlihatkan sifat demokrasinya dalam kepemimpinannya, yang dibalik itu semua ia mengatur siasat agar kemauannya tercapai.

3.      Kepemimpinan Laissez kairo
Disini pemipin ibarat symbol karena dalam realitas kepemimpinannya dilakukan kebebasan sepenuhnya pada orang-orang yang dipimpinnya untuk mengambil keputusan dalam menjalankan roda kepemimpinannya hanya berfungsi sebagai penasehat saja.
Kepemimpinn sperti ini dilaksanakan secara murni dilingungan pendidikan , karena dalam kepemimpinan ini seiap anggota bergerak sendiri-sendiri, sehingga aspek manajemen administrasinya tidak dapat diwujudkan dan dikembangkan.


4.      Kepemimpinan Demokrasi/demokratis
Kepemimpinan demokratis adalah bentuk kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan terarah yang berusaha menempatkan setiap orang untuk kepentingan dan pengembangan organisasi. Saran-saran dan pendapat serta kritikan setiap anggota disalurkan dengan sebaik-baiknya dan diusahakan memanfaatkannya bagi pertumbuhan adan perkembangan organisasi sebagai wujud tanggung jawab bersama.
Menurut sifatnya kepemimpinan dapat dibedakan sebagai beirkut:
1.      Pemimpin karismaitik
2.      Pemimpin symbol
3.      Pemimpin headmonship
4.      Pemimpin ahli (Expert)
5.      Pemimpin organistoris dan administrator
6.      Pemimpin agitrator


B.      GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan adalah gaya yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Menurut Thoha (1995) gaya kepemimpinan adalah merupakan norma prilaku yan digunakan seorang pada saat oang tersebut mencuba mempengruhi prilaku orang lain. Gaya pemimpin adalah gaya seorang pemimpin yang khas saat mempengaruhi anak buahnya.

1.      Pendekatan sifat
Pendekatan sifat mencoba menerangkan sifat-sifat yang membuat seseorang berhasil. Kepemimpinan dipandang sebagai sesuatu yang mengandung lebih banyak unsure individu, terutama pada sifat individu.

2.      Pendekatan prilaku
Pendekatan prilaku banyak membahas keefektifan gaya kepemiminan yang dijalankan oleh pemimpin. Dalampembahasan ini berturut-turut disajikan barbagai hasil studi mengenai gaya kepemimpinan yang menggunakan pendekatan prilaku.

3.      Pendekatan situasional
Pendekatan situasional hamper sama dengan pendekatan prilaku yan keduanya menyotori prilaku kepemimpinan dalam situasi tertentu.


C.      KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Komunikasi manajemen berbasisi sekolah (MBS) meliputi komunikasi intern dan esktern. Kedua komunikasi ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran, kemudahan, dan keyamanan dalam meaksanakan MBS


1.      Komunikasi intern
Komunikasi intern yang dibina dengan baik akan memberikan kemudahan dan keinginan dalam melaksanakan serta memecahkan perjaan sekolah menjadi tugas bersama.

2.       Komunikasi ekstern
Komunikasi ekstern merupakan bentuk hubungan sekolah dengan lingkungan eksternal sekitarnya, untuk mendapatkan masukan-masukan dari lingkungannya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah, yang meliputi :
a.      Hubungan sekolah dengan orang tua
b.      Hubungan sekolah dengan masyarakat.













BAB VIII
PEMBAHASAN
MANAJEMEN KEUANGAN, SARAN DAN PASAANA
SERTA HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
A.     MANAJEMEN KEUANGAN
Penyelenggaraan kegiatan dilingkungan suatu organisasi kerja, baik yang besifat administrative maupun operatif. Sebahagiaan diantaranya sangat memrlukan yang namanya “dana”. Kegiatan pengolahan dana pun memerlukan perencanaan, pengorganisasian, bimbingan, pengarahan, control, komunikasi, dan bahkan juga ketatusahaan. Oleh karena itu administrasi keuangan dapat dilihat dari dua aspek sebagai berikut:
1.      Administrasi keuangan dalam arti sempit. yang mengandungpengertian segala pencatatan masuk dan keluarnya keuangan dalam membiayai kegiatan organisasi kerja berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan.
2.      Administrasi keuangan dalam arti luas. Yang mengandung pengertian penenyusn kebijaksanaan dalam pengadaan dan penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan aorganisasi kerja berupa kegiatan perencanaan, pengaturan, pertanggun jawab dan pengawasan keuangan.
B.      MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
Secara etimologis prasarana berarti alat tidak lengsung untuk mencapai tujuan tertentu, dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Sedang sarana alat yang langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya.
Menurut keputusan menteri P dan K   No. 079/1975 tentang saraa pendidikan yang terdiri dari 3 kelumpok besar yaitu:
a.      Bangunan dan parabot sekolah
b.      Alat pelajaran yang terdiri, pembukuan, alat peraga dan laboratorium
c.       Media pendidikan yang dapat dikelompokkan  menjadi audio visual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.

C.      HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Istilah sekolah disini merupakan konsep yang sngat luas, yang mencakup baik lembaga pendidikan formal maupun non formal. Sedangkan masyarkat merupakan konsep yan mengcu kepada setiap individu, kelompok, lembaga, atau organsasi yang berada diuar sekolah sebagai lembaga pendidikan.

1.      Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat
a.      Sekolah adalah bagian integral dari masyarakat.
b.      Hak hidup sekolah adalah tergantung kepada masyarakat.
c.       Sekolah adalah lembaga social untuk melyani masyarakat..
d.      Kemajuan sekolah dan masyarakat saling membutuhkan.
e.      Sekolah adalah milik masyarakat, sekolah ada karena masyrakat ,memerluakan.

2.      Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat
Ditijau dari kepentingan sekolah hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan untuk:
a.      Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
b.      Meningkatka mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan.
c.       Melancarkan proses bekajar mengajar.
d.      Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan pelaksanaan program sekolah.
Sedangkan ditinjau dari masyarakat:
a.      Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b.      Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkakan permasalahan.
c.       Mengenalkan betapa pentingnya sekolah bagi masyarakat
d.      Untuk mempertiggi tujuan dan mutu masyarakat












BAB IX
PEMBAHASAN
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
A.     PENGERTIAN MANAJEMEN SEKOLAH
Istilah manajemen sekolah acapkali dibandingkan dengan istilah admnistrasi sekolah. Dalam makalah ini istilah manajemen diartikan sama dengan administrasi atau pengelolaan, yaitu segala segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material secara efeltif an efesien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan disekolah secara optimal.
B.      MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Sejak waktu terahir kita kerap kali di sjikan atau pun dikenalkan dengan pendekatan baru dalam manajemen sekolah yang diacu sebagai manajemen berbasis sekolah atau disingkat dengan (MBS)
MBS adalah upaya serius yang rumit, yang memunculkan berbagai is kebijakan dan banyak melibatkan kewenangan dlam pengambilan keputusan serta tanggung jawab dan akuntabilitas atas konsekuensi keputusan yang diambil. Manajemen berbasis sekolah dapat bermakna sebagai desentralisasi yang sestematis pada otoritas dan tanggung jawab tingkat sekolah untuk membuat keputusan atas masalah yang terkait penyelenggaraan sekolah dalam kerangka kerja yang ditetapkan oleh pusat.
Manajemen berbasis sekolah memiliki banyak bayangan makna, ia telah dimplementasikan dengan cara yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda dan pada pada laju yang berbeda dan tempat yang berbeda pula. Satu impliasi penting yang terdapat disini adalah bahwa kepala sekolah harus memiliki kapasitas membuat keputusan  terhadap hal-hal signifikan terkait operasi sekolah yang mengakui dan mengambil unsure-unsur yang ditetapkan dalam kerangka kerja pusat yang berlaku diseluruh sekolah.
C.      MANFAAT MBS
Manfaat dari pada menerapkan MBS adalah sebagai berkut :
1.      Memungkinkan orang-orang yang kompeten untuk mengambil keputusan yang akan meningkatkan pembelajaran.
2.      Member peluang bagi seluruh anggota sekolah untuk terlibat dalam pengambilan keputusan.
3.      Mendorong munculnya kreatifitas untuk membangun program pembelajaran.
4.      Mengarahkan kembali SD (sumber daya) yang tersedia untuk mendukung tujuan yang dikembangkan di setiap sekolah.
5.      Meningkatkan motivasi guru dan mengembangkan kepemimpinan baru di semua level.
D.     SYARAT PENERAPAN MBS
Penerapan MBS mensyaratkan sebagai berikut:
1.      MBS harus mendapat dukungan dari staf sekolah.
2.      Lebih mungkin berhasil jika diterapkan secara bertahap
3.      dll




















BAB XI
PENUTUP



A.     KESIMPULAN

Manajemen juga bersal dari bahasa latin yaitu asal monus yang bererti tangan dan agree yang bererti melkukan, kata tersebut ahirnya digabungkan menjadi meneger yang artinya menangani.
Manajemen adalah gabungan dari ilmu dan seni yang merupakan sekumpulan proses tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pemimpinan, serta pengendalian atas penggunaan sumber-sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan.
Manajemen pendidikan yaitu seni dan ilmu yang mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana proses belajar mengajar yang afektif.

Manajemen kurikulum adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta membina secara kontineu terhadap situasi belajar mengajar secara afektif dan efesien demi tercapainya tujuan pendidikan yang dicapai.


B.      SARAN
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca kususnya bagi diri saya pribadi saya merasa didalam makalah ini masih terdaat kekurangan baik dalam segi bahasa dan yang lainnya karea baru pembelajaran. Dari itu saya sangat mengharapkan kritkan demi kemajuan penulisan ini. Terima kasih.



Billahi taufik wal hidayah…………….


EmoticonEmoticon