Selasa, 24 Januari 2012

60 Tahun Terpisah, Adik-Kakak Akhirnya Bertemu

Mizan Education, Kyoto: Keduanya sudah tidak lagi berbicara dengan bahasa yang sama, tetapi adik-kakak kandung yang terpisah selama 60 tahun ini mengaku penampilan keduanya tak berubah sama sekali. Sang kakak yang keturunan Jepang-Amerika, Minoru Ohye (86), merayakan ulang tahunnya ke-86 pada Senin kemarin dengan saudara laki-laki satu-satunya setelah terbang ke Jepang untuk reuni.

Seperti dikutip Zeenews.com, baru-baru ini, adik-kakak itu lahir di Sacramento, California. Kemudian, mereka terpisah sejak kecil setelah ayahnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan saat memancing. Mereka akhirnya dikirim ke Jepang untuk hidup bersama saudara dan tiba di rumah yang berbeda. 

Setelah 60 tahun, keduanya akhirnya bertemu di sebuah ruangan hotel dan langsung berpelukan. Mereka juga saling bertukar kado cokelat khas California dengan minuman sake khas Jepang. Ohye yang berasal dari Amerika itu mengenakan setelan jeans dan topi baseball. Sementara, adiknya yang di Jepang mengenakan setelan jas lengkap dengan dasi.

Dengan mata cerah dan rahang persegi yang sama persis, keduanya memang jelas-jelas bersaudara. Keduanya juga mengaku mencintai golf dan sama-sama baru sembuh dari sakit punggung. Mereka juga berpikir tentang satu sama lain yang tidak mengalami perubahan sedikit pun.

"Jika kami melewatkan kesempatan ini, kami kemungkinan tidak akan bertemu lagi. Kalian tidak akan pernah tahu," kata Ohye dengan gaya tubuh energik. "Bisa saja dia atau aku yang yang meninggal terlebih dahulu. Aku bahagia, ia adalah satu-satunya saudara yang aku punya," tambahnya.

Sebelum terpisah dengan Samudera Pasifik, pertemuan terakhir mereka terjadi pada pertengahan 1950-an ketika Ohye dilarang berkunjung ke Jepang ketika ia masih bertugas sebagai Angkatan Darat AS di zona demiliterisasi di semenanjung Korea. Ohye juga pernah bergabung dengan kelompok pemuda dari Tentara Kekaisaran Jepang saat berusia 13 tahun dan pergi ke Rusia, di mana ia sempat dikirim ke sebuah tambang batu bara Siberia ketika Jepang menyerah. 

Kemudian, ia kembali ke ibunya di Yuba City, California, pada 1951, dan bekerja sebagai penjilid buku dan tukang kebun. Ia sempat menjadi tunawisma ketika gagal mengumpulkan uang untuk pembayaran sewa sebuah restoran yang ia jalankan dan akhirnya dijual di akhir 1950-an.

Adiknya Hiroshima Kamimura (84) diadopsi oleh sebuah keluarga Jepang dan besar di lingkunan kota kuno Kyoto dengan bekerja sebagai akuntan pajak. Kamimura sudah menikah dan memiliki tiga putra.(ULF)


sumber: Liputan6.com


EmoticonEmoticon