Sabtu, 09 Januari 2016

“Internalisasi Khittah Perjuangan”

“Internalisasi Khittah Perjuangan”
(mewujudkan jiwa pengader HMI-MPO yang berahlak mulia untuk indonesia berduaulat)
Oleh: Mizan Musthofa

Wahai Nabi, semoga keselamatan tetap untukmu,
Wahai Rasul, semoga keselamatan tetap untukmu,
Wahai kekasih, semoga keselamatan tetap untukmu,
juga rahmat Allah semoga tetap tercurah untukmu

engkaulah matahari, engkaulah purnama,
engkaulah cahaya di atas segala cahaya,
engkaulah emas murni dan yang sangat mahal,
engkaulah pelita penerang daIam dada.
(Mahallul-Qiyaam)


Khittah Perjuangan bukan hanya sekedar dokumen organisasi melainkan sebuah dokumen yang menggambarkan konsepsi ideologis yang menjelaskan sudut pandang HMI terhadap eksistensi semesta yang wajib kita akui. Selain itu juga merupakan tafsir paradigma gerakan keorganisasian, azas, tujuan, usaha, dan independensi.[1]
Al-qur’an atau qalamullah menjadi pedoman bagi setiap insan yang menyakininya, dalam juga merupakan kitab yang tiada duanya di alam semesta ini, terbukti bahwa tidak ada satupun kitab yang berani meegaskan sebuah kebenaran didalamnya, kitab ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang bertakwa.[2]. didalam dokumen khittah berjuangan setidaknya ada 125 ayat yang menjadi referensi pengetahuan isi khittah perjuangan. Mulai ada pembahasan azaz, tujuan, usaha, dan independensi.
Khittah perjuangan ialah hasil dari pergulatan pemikiran dalam merespon realita dan kondisi baik ekternal maupuan internal, sebagai acuan setiap kader HMI sebab didalamnya secara garis besar menyangkut semua aspek gerakan kemahasiswaan.
Khittah perjuangan bukan dari ahir dialektika persoalan dimasa kini dan mendatang, namun setidaknya khittah perjuangan merupakan konseptual dari persoalan yang ada dimasa kini dan mendatang. Amandemen perubahan dokumen keorganisasian telah berulang kali berubah sesuai dengan realita, dan kondisi zaman, rumusan tujuan HMI pun berubah sesuai dengan konteks masa kini dan masa depan dulu awal mulanya tujuan HMI adalah mempertahankan kemerdekaan dari penjajah sekarang membina mahasiswa islam menjadi insan ulil albab. Dirubah pada tahun 1988 sampai sekarang. Hasil lokakarya yang dipelopori oleh kakanda Awalil Rizky menoreh sebuah catatan baru yang disebut sebagai dokumen keorganisasian atau Khittah perjuangan.
Kader HMI merupakan kader pilihan yang punya tanggung jawab besar terhadap umat dan bangsa, membangun dan berkarya merupakan keharusan bagi setiap diri kader tanpa terkecuali. Membangun peradaban umat salah satu warisan Nabi yang harus tetap diperjuangkan, tidak mengenal kata lelah dan batas ahir dari sebuah perjuangan. Dalam menkontruksi khittah perjuangan tentu dibutuhkan pemikiran dan pengetahuan yang utuh untuk memahami semesta ini.
Dan semua itu harus di implementasikan dalah kehidupan sehari hari yang diawali dari azaz sampai dengan sikap diri yang selalu membela yang hak atau benar. Berada dibarisan terdepan dalam mengawal masyarakat.
Khittah perjuangan sebagai ruh yang menggerakkan jasad diri kader setiap langkah perubahan yang akan dilakukan, tanpa khittah jiwa kader akan kehilangan kendali dan merusak tatanan masyarakat yang dicita-citakan HMI.
Dengan jiwa yang memiliki ahlak yang mulia akan menjadi penentu sikap idealisme bagi kader HMI, tentunya menginspirasi dan meneladani Rasulullah sebagai suri tauladan yang baik. Moral bangsa ditengah globalisme barat ini semakin parah, tidak ada lagi rasa malu dalam diri masyarakat indonesia. hal ini menjadi fokus utama bagi kader HMI untuk memperbaiki akhlak masyarakat. Tugas mulia ini diamanahkan kepada kader HMI melanjutkan Tugas Nabi untuk memperbaiki akhlak masyarakat. Sebagai pendidik tentu harus memiliki karakter mu’abbid, mujahid, mujtahid, dan mujaddid.
Terahir sedikit mengutip syair maulid-diba dalam kitab al-berzanji.
padamu wahai purnama terang.
Padamu sifat-sifat yang indah.
Tak seorang pun melebihi kesucianmu…
Sama sekali, wahai Nabi eyangnya sayyid Husain.
Dan kepadamu curahan rahmat Allah.
Kekal selamanya sepanjang masa.
Semoga kita bisa menjadi penerang ditengah kegelapan zaman
Wallahu a’lam bis showab.



[1] Khittah Perjuangan
[2] QS. Albaqarah ayat 2.


EmoticonEmoticon