Rabu, 29 Oktober 2014

Tahun Baru Islam Sebagai Pendidikan Ahlak

Tahun baru hijriah mengingatkan kita kepada peristiwa spektakuler yng perneh terjadi dalam sejarah islam, yaitu peristiwa “hijrah”. Hijrah secara harfiah adalah perpindahan dari satu negeri ke negeri lain. Secara historis hijrah adalah peristiwa keberangkatan nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari kota makkah menuju kota yasrib, yang kemudian kita sebut dengan al-madinah munawarah.
Ditetapkannya peristiwa ini sebagai awal tahun dari penangalan atau kalender islam, hal ini mengandung hikmah berharga bagi umat islam.
Pertama: peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari kota makkah ke madinah merupakan awal sejarah yang memiliki makna yang sangat berarti bagi kaum muslimin, kaena hijrah merupakan tongak kebangkitan Islam yang semula diliputi oleh situasi yang tidak kondusif kota makkah menuju kota yang prospektif di madinah.

Dari Sumpah Pemuda Menuju Pribadi Muslim Yang Ideal

Kita mengenal bahwa 28 oktober adalah hari sumpah pemuda bagi bangsa indonesia, bangsa yang terlahir dari sebuah perjuangan rakyatnya sendiri. Itu sebabnya pemuda pada masa lalu berjuang merebut kemerdekaan ini agar rakyat indonesia bisa hidup secara bebas. Maka semangat persatuan pra pemuda dulu harus di ikuti oleh pemuda saat in, yaitu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Pemuda adalah tulang punggung bangsa, Kata-kata pemuda dalam Alquran diistilahkan dengan fatan, seperti firman Allah SWT pada surah al-Anbiya ayat 60 tentang pemuda Ibrahim. “Mereka berkata, ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”.
Eksistensi dan peranan pemuda sangat penting. Dalam Alquran ataupun hadis, banyak diungkapkan karakteristik sosok pemuda ideal yang harus dijadikan teladan oleh pemuda yang bercita-cita sebagai orang atau pemimpin sukses diantaranya adalah:
Pertama, memiliki keberanian dalam menyatakan yang hak dan yang batil. Lalu, siap bertanggung jawab serta menanggung risiko ketika mempertahankan keyakinannya.

HMI Badko Sumatra Raya Minta DPRD Riau Batalkan Pembelian Mobil Dinas Senilai 4,9 M

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO) Badan Koordinasi (Badko) Sumatra Raya menilai rencana pembelian dua mobil dinas oleh DPRD Riau adalah sebuah pemborosan. Hal ini lantaran anggaran yang dialokasikan untuk membeli dua unit mobil tersebut cukup fantastis yaitu sebanyak 4,9 M.
“Ini adalah pemborosan secara terang-terangan, dan tidak menggunakan anggaran secara efesien untuk kebutuhan kerja dewan,” kata Ketua Umum Badko Sumatra Raya, Mizan Musthafa dalam rilisnya diterima BULETINSIA.com Kamis, (23/10/2014).
Sementara itu, menurut analisis Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau, jika Anggaran sebesar Rp. 4,9 Milyar untuk menyediakan fasilitas kesenangan ketua DPRD itu, digunakan untuk memberikan subsidi siswa miskin di Riau, Ribuan siswa miskin di berbagai jenjang terselamatkan.  

HMI MPO Pekanbaru Minta Anggaran Pembelian Mobil Dinas Dialihkan

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI – MPO) Cabang Pekanbaru kembali mendesak Pemprov Riau batalkan rencana pembelian mobil dinas DPRD senilai Rp 4,9 miliar. Anggaran sebesar itu dinilai terlalu mewah dan tidak mengindahkan rasa keadilan dan kepatutan terhadap kondisi masyarakat Riau.
Aksi itu dilakukan dengan nama Gerakan Tolak Pemborosan Anggaran (Getbong) Riau. HMI MPO dan aliansinya meminta Plt Gubernur Riau, Arsyad Juliandi Rachman berpatokan pada pagu anggaran dan mengurungkan renana pembelian mobil dinas.